Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2009

CONDOS AS COMMODITIES

Gambar
Bungalow in the sky the metaphor or description of highrise as bungalows or villas in the sky has found its way to marketing and branding campaigns, perhaps indicative of an envolved home market where discerning home buyers expect a higher level of sophistication. The boutique condominium niche, judging by the flurry of launches in the region, looks poised for growth as the rich gets richer. The price tags of these smaller development demand serious money. for example the cheapest (though it is anything but) unit at Nassim Park Residence in singapore is price above SGD 10 million, an amount that for many means enslavement to banks over many lifetimes. but for those with means, anything under the price bracket falls into starter home category. ini merupakan gejala pada intinya kalangan atas yang berinvestasi di unit condominium murah hanya untuk diperdagangkan-- sebagai sebuah komoditas disewakan atau dijual sehingga s...

Rumah Adat Pakpak

Gambar
Bentuk rumah Pakpak mempunyai ciri tersendiri yaitu atapnya berbentuk melengkung (ndenggal). Hal ini diumpamakan “petarik-tarik mparas igongken ndenggal” artinya berani memikul resiko apabila sesuatu sudah dikerjakan dan berani mempertahankan sesuatu yang telah diperbuat. Rumat adat mempunyai fungsi sebagai tempat musyawarah mengenai masalah-masalah kemasyarakatan dan merupakan tempat alat-alat kesenian, sedangkan untuk tempat anak muda serta tamu disediakan rumah tersendiri yang disebut “Bale” dan untuk rapat-rapat biasa dan tempat latihan-latihan kesenian, sedangkan untuk musyawarah dalam bentuk besar dipakai “Kerunggun”. Rumah Adat pakpak ini sekarang ini masih banyak dilestarikan seperti pada gapura-gapura selamat datang dan gapura-gapura perkantoran, sedangnkan berupa bangunan yang masih dapat kita lihat seperti Museum Gedung Nasional di Sidikalang dan beberapa perkantoran di daerah Dairi dan Pakpak Bharat.

Beberapa Istilah/ Sebutan Untuk Kekerabatan dalam Keluarga Pakpak

Gambar
Kula-Kula = Sebutan Untuk Pihak Keluarga Ibu. Dengan Sibeltek = Sebutan Untuk Satu Marga. Sinina, Berru, Bebere,Sapemere, Dengan Sakuta, Supan-Supan. Empung = Orang Tua Dari Ayah Atau Ibu Pertua = Orang Tua (Ayah-Ibu) Pertua Ibale = Sebutan Untuk Orang Tua Yang Laki-Laki Pertua Ibages = Sebutan Untuk Orang Tua Yang Perempuan Kaka = Sebutan Untuk Kakak (Untuk Perempuan) Dedahen = Sebutan Untuk Adek (Untuk Perempuan) Turang = Sebutan Untuk Saudara Laki-Laki(Perempuan) Atau Sebutan Untuk Saudara Perempuan(Laki-Laki) Papun = Sebutan Untuk Saudara Laki-Laki Dari Ayah Inangtua = Sebutan Untuk Istri Abang Ayah Inanguda = Sebutan Untuk Istri Adek Ayah Dan Sebutan Untuk Saudara Perempuan Dari Ibu Kita Mamberru = Suami Dari Saudara Perempuan Ayah Namberru = Saudara Perempuan Dari Ayah Impal = Sebutan Semarga Dengan Ibu(Laki-Laki) Silih = Sebutan Untuk Ipar (Laki-Laki) Besan = Sebutan Untuk Adek/Kakak Dari Suami Puhun = Saudara Laki-Laki Dari Ibu Simatah Daging = Sebutan Untuk Muda-Mudi/Remaja Da...

Daftar Marga-marga Suku Pakpak

Berikut adalah marga-marga suku pakpak Anak Ampun; Angkat; Bako; Banurea; Bancin,Berampu; Berasa; Beringin; Berutu; Bintang; Boangmanalu; Capah; Cibro;Gajah; Kabeaken; Kesogihen; Kaloko; Kembaren; Kudadiri;Limbong;Lingga; Maha; Maharaja; Manik; Matanari; Meka; Padang; Pasi; Penarik Pinayungan; Sagala; Sambo;Saraan; Sidabutar; Sikettang ;Simaibang; Sinamo; Sitakar; Sitongkir; Solin; Tendang; Tinambunan;Tinendung; Tumangger; Ujung

ADAT PERKAWINAN

Perkawinan dalam masyarakat Pakpak termasuk dalam siklus kehidupan seseorang yang telah diatur tersendiri. Hakekat perkawinan adalah membentuk keluarga untuk mengembang-biakkan keturunan dari kelompok marga, sehingga menjadi penerus kelompoknya. Oleh karena itu bila terjadi perkawinan, maka perkawinan itu melibatkan seluruh keluarga baik dekat maupun jauh. Jadi hakekatnya merupakan ikatan yang tidak ada putusputusnya. Dalam masyarakat Pakpak dikenal bentuk perkawinan yaitu kawin resmi, kawin mengeke, kawin mengalih, kawin mengerampas, kawin menama dan kawin mencukung. Prosesi perkawinan dimulai dengan “mengeririt”, “mengkata utang” dan diakhiri dengan upacara pernikahan yang disebut merbayo. Didalam aturannya ditentukan bahwa tidak boleh kawin dengan semarga, setiap perkawinan harus diadati, terjadi penyesuaian tutur, perpantangan-perpantangan dan lain-lain. Perlu pula diketahui bahwa apabila seseorang mengawini seorang wanita, maka ketentuan-ketentuan pemberian (unjuken) dari pihak la...

MAKANAN KHAS PAKPAK

Gambar
Adapun makanan khas adat Pakpak adalah sebagai berikut: a. Pelleng, yaitu suatu makanan khas yang diperuntukkan bagi mereka untuk pergi berperang (mergerraha) atau untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai suatu tujuan tertentu. b. Nditak, yaitu sejenis makanan diperuntukkan bagi seseorang supaya “ulangkengngalen” (patah ditengah) dalam suatu usaha. c. Nakan Pagit yaitu makan yang diberikan kepada seorang wanita yang sedang hamil. d. Nakan Nggersing yaitu makanan untuk orang yang meminta agar jangan sakit-sakitan atau sesuatu yang dapat memenuhi maksud, dan e. Nakan Pengambat yaitu makanan yang diberikan oleh familinya kepada orang yang sedang sakit keras.

cikala le pongpong

Lagu Pakpak – cikala le pongpong Cikala Le Pongpong Cikala le pongpong oe, ue merbuah si nangka bari le oe si manguda bagendari en dak mengkabari Mela mo cituk kene turang ulang ulaken kene male ulah-ulah nde neidi bagi ulang mo… dak bagi… Kade mo lemlem pagemu pucuk bincoli mo kabir-kabiren kade mo kelleng ate mu anak maholi man pabing-abingen Pong kirpong lepong kirpong Cipt. Daulat Padang

Wilayah Persebaran Suku Pakpak

Masyarakat Pakpak merupakan suatu kelompok suku bangsa yang terdapat di Sumatera Utara Secara tradisional wilayah komunitasnya disebut tanoh Pakpak. Tanoh Pakpak terbagi atas sub wilayah yakni: Simsim, Keppas, Pegagan (Kab Dairi), Kelasen (Kec. Parlilitan - Humbahas) dan Kec. Manduamas (Tapteng) Serta Boang (Aceh Singkel). Dalam administratif di 5 Kabupaten, yakni: Kab Pakpak Bharat, Kab Dairi, Kab Humbang Hassundutan, Kab Tapanuli Tengah (Sumatera Utara) dan Kab Singkel (NAD) berdasarkan wilayah komunitas marga dan dialek bahasanya, yakni (Berutu dan Nurani, 2007:3–4) 1. Pakpak Simsim , yakni orang Pakpak yang menetap dan memiliki hak ulayat di daerah Simsim. Antara lain marga Berutu, Sinamo, Padang, Solin, Banurea, Boang Manalu, Cibro, Sitakar, dan lain-lain. Dalam administrasi pemerintahan Republik Indonesia, kini termasuk dalam wilayah Kabupaten Pakpak Bharat. 2. Pakpak Kepas , yakni orang Pakpak yang menetap dan berdialek Keppas. Antara lain marga Ujung, Bintang, Bako, Maha, dan l...